Saturday, December 31, 2005 |
AGAMA CINTA ; MENEGUHKAN IDENTITAS TANPA MEMBUNUH KEMANUSIAAN |
AGAMA CINTA ; MENEGUHKAN IDENTITAS TANPA MEMBUNUH KEMANUSIAAN OLEH : FAISAL ANDI RIZAL
Dunia, dari yang paling dekat hingga yang paling jauh, tidak lepas-lepasnya berada dalam kehidupan yang sarat dengan kekacauan, perang, tindak kekerasan, penindasan, plus segala bentuk kekejian, dengki dan saling membenci. Sebagian penghuninya mengibarkan slogan-slogan, teori-teori, dan undang-undang sekuler seraya berangan-angan dapat membebaskan dan menyelamatkan kehidupan mereka dari segala kebobrokan yang mengepung diri mereka. Sedang yang lain menyerukan perdamaian, cinta dan kasih sayang di permukaan bumi, kendati dengan bentuk yang sporadis dan utopis, dan diteriakkan dari mulut ke mulut, tanpa landasan yang kukuh dan pilar yang kuat. Para penulis, dengan buku-buku mereka, memanipulasi emosi para pecinta, dan pembicaraan para pelamun. Sementara itu, para penyair pun bermain dengan puisi-puisi dan sastra mereka, sehingga istilah “ Cinta “ berubah menjadi sampah yang memadati planet bumi ini. Ia telah kehilangan karakteristiknya, dan menjelma menjadi sejenis alat kepalsuan dan tipu muslihat : cinta yang penuh dusta, kebohongan, dan kepalsuan. Manusia dalam dirinya dianugerahi rasa cinta. Cinta inilah yang memberikan manusia daya hidup dan perjuangan. Dengan cinta manusia membangun keharmonisan hidup bersama manusia lainnya. Dengan cinta manusia menuju maqam spiritual yang lebih tinggi, Yahya Bin Mu’adz pernah berkata bahwa “ Sukaria pecinta adalah berada dalam cinta dengan cinta, meski segan kukatakan, beberapa mencinta dengan keliru, disekitar cinta Allah aku menunggu, selagi masih bernafas, tuk menjadi kekasih sejatinya, hingga ajal menjemputku ”. Bisa dibayangkan menuju tangga spiritual dan membangun keluarga yang sakinah tanpa cinta, maka yang timbul adalah kegundahan, dan kegelisahan atau menciptakan neraka-neraka duniawi yang dibalut dengan cinta semu. Manusia yang hidup tanpa memiliki rasa cinta, maka hidupnya dipenuhi benci dan dendam. Manusia tanpa rasa cinta, maka yang muncul adalah ke egoan. Dengan cinta, manusia dapat melangsungkan hidup dengan kegembiraan dan kepuasaan. Cintalah yang memberikan energi pada manusia untuk melaksanakan tujuan hidupnya. Cinta pula yang memberikan daya dorong atau gairah dan semangat hidup pada manusia. Energi cinta begitu besar dalam melakukan segala aktifitas kehidupan kita sehari-hari. Dalam Islam sendiri cinta merupakan landasan gerak yang mau/tidak mau harus dilakukan atas dasar cinta, seperti ibadah ritual yang kita lakukan misalnya sholat karena kecintaan kita kepada sang khalik membuat kita senantiasa gelisah jika tidak bertemu dengannya atau “ berdialog “ dengannya seperti apa yang diungkapkan oleh Rabi’ah Al-Adawiyah : “ Ya Allah. kekasihku. malam telah berlalu dan siang akan datang. aku gelisah kau terimakah amalan malamku, hingga membuatku suka? atau kau tolakkah sehingga membuatku duka? Cinta yang dilakoni oleh Rabi’ah Al-adawiyah bukanlah sembarang cinta, melainkan hanya cinta yang berbasiskan iman dan bukan “ Cinta Imitasi “ (Isiq Majazi), atau cinta terhadap segala lainnya atau cinta akan materi seseorang/yang dicintai. Tentang cinta kepada Allah SWT yang merupakan azas bagi segala cinta yang suci, Allah adalah penganugerah nikmat cinta yang agung, termasuk didalamnya penciptaan manusia, dan yang menjadikan mereka dari jiwa yang satu sesudah mereka saling mencinta antar sesama mereka. Selain itu, Allah SWT pulalah yang telah menjadikan sebagian dari mereka begitu tertawan pada sebagian yang lain dan akhirnya menyatu tanpa bisa dipisahkan, dan yang seluruh perhatian dan tuntutannya tertuju pada persaudaraan disemua tatarannya. Karena Allah telah menciptakan mereka dari diri yang satu, maka tidak bisa tidak mereka harus mencintai dan butuh dicintai. Begitu mereka saling mencintai, maka Allah pun akan mencintai mereka pula, berdasar firmannya yang berbunyi,...... Allah SWT mencintai mereka dan mereka pun mencintainya. Cinta adalah suatu jalan ke kebenaran, ke pengetahuan, dan ke perbuatan. Tetapi hanya mereka yang mengetahui cinta yang sebenarnya dapat mendekati hal-hal ini dengan sarana cinta. Yang lain-lain telah menyalah artikan perasaan-perasaan lain tertentu sebagai cinta yang sebenarnya. Yang terlemah dari semuanya adalah mereka yang mengangan-angankan cinta dan berusaha mendekatinya sebelum mereka dapat memberinya sesuatu atau mengambil sesuatu darinya. Kebenaran adalah suatu jalan menuju cinta. pengetahuan, perbuatan. Tetapi hanya mereka yang dapat menemukan kebenaran yang sejati dapat mengikuti lintasannya sebagai suatu jalan. Yang lain-lainnya membayangkan bahwa mereka mungkin mendapatkan kebenaran, meskipun mereka tidak mengetahui dimana mencarinya, karena apa yang mereka sebutkan kebenaran adalah sesuatu yang kurang dari standar kebenaran. Pengetahuan adalah suatu jalan menuju perbuatan, cinta, kebenaran. Tetapi karena ini bukannya macam pengetahuan seperti yang dianggap oleh orang-orang, maka mereka tidak meraih manfaat darinya. Pengetahuan itu ada dimana-mana, tetapi mereka tidak dapat melihatnya, dan berseru mencarinya sedangkan itu ada disamping mereka selamanya.
Perbuatan adalah juga suatu jalan. ini adalah suatu jalan menuju cinta, kebenaran, pengetahuan. Tetapi perbuatan apa, kapan, dan dimana ? Perbuatan dengan siapa, dan kearah tujuan apa? Apakah macam perbuatan yang kita maksudkan kalau kita mengatakan bahwa itu adalah suatu jalan ? Perbuatan yang berbeda sedemikian itulah yang diartikan bahwa manusia mungkin melaksanakannya tanpa mengetahuinya. Lagi pula ia pada umunya akan begitu tenggelam dalam perbuatan yang lain macamnya sehingga ia tidak akan mampu untuk melaksanakan perbuatan yang benar yang ia perlukan. Demikianlah, meskipun kita mungkin salah pendapat dalam mengatakan ini, ketika meneguhkan sebagai suatu fakta atau identitas yang nyata bahwa : kebenaran yang luhur telah memberkahi para guru dengan pengertian dari pengetahuan jalan-jalan itu. Marilah kita tidak berceloteh lagi tentang “ Aku Mencari Cinta “, “ Aku Menghasratkan pengetahuan “, jika kita tidak menginginkan orang-orang untuk mengetahui bahwa kita adalah kosong, dan sesungguhnya tidak mencari apa-apa. Cinta adalah perbuatan, perbuatan adalah pengetahuan, pengetahuan adalah kebenaran, kebenaran adalah cinta. Tidak ada cara untuk menuju cinta selain dengan hati yang damai dan merdeka. Seperti yang telah saya singgung, akal memang pernah berbuat lancang dan melanggar batas-batasnya, bahkan membekukan hati atau mematikan hati. Jika akal selalu berbicara, maka hati akan meronta dan mati. Padahal hatilah yang dapat merasakan setiap getaran cinta atau getaran kehidupan ini, dan sungguh sangat naif orang yang tidak menggunakan hati dan akalnya dalam melihat fenomena kehidupan ini. Namun dengan cinta pula manusia dapat terjerumus dalam lembah kenistaan, yaitu ketika manusia cinta dunia dan kekuasaan. cinta dunia inilah yang membawa manusia pada titik nadir kemanusiaan, manusia kehilangan spiritualitas karena cinta pada materi. manusia kehilangan ruh kemanusiaan menjadi seperti hewan, karena manusia telah teramat cinta pada kebutuhan jasmani semata, maka manusia seperti ini bagai binatang .Ia hanya mengumbar syahwat jasmani saja, inilah yang terdapat pada hewan. Cinta pada kekuasaan membawa manusia pada tirani bagi manusia lain. Tidak tertebar lagi rasa cinta lagi pada manusia, yang ada adalah nafsu berkuasa. Sesungguhnya cinta manusia dapat dibagi menjadi dua : “ Cinta sejati “ (isyq Haqiqi), atau cinta pada Tuhan, dan “ Cinta imitasi ” (Isyq Majazi),atau cinta terhadap segala lainnya. tapi, dalam pengujian yang lebih dekat, orang melihat semua cinta sesungguhnya adalah cinta pada Tuhan, karena segala sesuatu adalah pantulan dan bayang-bayangnya. Sedangkan adanya perbedaan antara dua jenis cinta tersebut dikarenakan orang memahami yang ada hanyalah Tuhan dan cinta untuknya semata. Sedangkan cinta pada yang lainnya karena meyakini adanya keterlepasan eksistensi darinya atas segala objek keinginan yang dicintai, dan tidak mengarahkan pada hubungan cinta terhadapnya. Padahal cinta kepada yang selainnya tapi berasal darinya, akan membawa orang kepadanya. Setiap objek keinginan dari orang perorang akan menunjukkan kepalsuannya dan orang akan mengalihkan cintanya. Namun, bagaimanapun juga setiap hasrat (cinta) tidak akan menemukan kekasih sejati kecuali setelah kematian, manakala ia sudah terlambat untuk menutup jurang keterpisahan. Pada saat itu, sesal kemudian tidak berguna, karena dalam hidupnya manusia seperti ini telah memberikan cintanya pada selain Tuhan. Bagi seorang sufi, hanya ada satu yang tercinta ; Dia melihat bahwa semua cinta “ Palsu “ beku dan tidak nyata selain kepada Tuhan. Dalam konteks ini, Rumi menerangkan hakikat keindahan cinta sejati secara ringkas dan jelas : Keindahan adalah setetes air yang berasal dari lautan yang tak berbatas, atau sebuah cahaya yang memantul pada dinding. Semua keindahan berasal dari dunia lain, yang ada disini hanyalah kesementaraan dan pinjaman. Keindahan yang sesungguhnya hanya ada pada Tuhan seperti juga yang diungkapkan Rumi :” Keindahan uang palsu itu adalah sesuatu yang terpinjam, dibalik kecantikannya tersimpan kepalsuannya “. Seorang pecinta tidak boleh cenderung pada keindahan atau kecantikan lain yang mungkin terlihat olehnya atau mengalihkan pandangannya dari keindahan Allah SWT. Ada seorang pemuda berjumpa dengan seorang gadis amat cantik. Kemudian, ia mengungkapkan cintanya kepadanya. Untuk menguji pemuda itu, si gadis berkata, disampingku, ada seorang gadis yang lebih cantik wajahnya dan lebih sempurna kecantikannya dariku. Ia adalah saudara perempuanku. Sang pemuda itu menengok kebelakang, si gadis marah sekali dan berkata, “ dasar penipu ! ketika aku jauh darimu, kupikir engkau adalah seorang pemuda bijak, dan ketika engkau dekat, kusangka engkau adalah seorang kekasih sejati. Kini aku tahu bahwa engkau bukan seorang pemuda bijak dan juga bukan seorang kekasih sejati “. Seorang pencari jalan Allah/Pesuluk haruslah meyakini bahwa jalan yang ditempuhnya itu betul atas dasar kecintaan dia pada sang khalik dan bukan atas dasar kebencian terhadap seseorang atau pelampiasan akan kekecewaannya pada seseorang atau menjauhi realitas hidup yang begitu mengungkungnya dalam jerat-jerat kesetanan yang dibingkai dengan wajah keimanan dan kemunafikan yang begitu syahdu bila dipandang mata oleh sang pecinta atau sang kekasih yang mendambakan akan belaian cinta dari kekasih. Dalam perjalanan kehidupan kita, semua harus dilandasi oleh yang namanya “cinta”, cinta adalah sebuah spirit kehidupan yang sangat bermanfaat dalam melakukan gerak kehidupan, setiap nafas kehidupan kita adalah nafas kerinduan seorang pesuluk yang dalam keadaan Shauq (kondisi pencarian cinta/ketiadaan diri), dalam keadaan shauq seorang pesuluk menggapai maqam-maqam makrifatullah. Begitulah cinta seharusnya dapat memperjelas identitas kita sebagai makhluk bukan malah tidak memperjelas siapa sebenarnya, karena sekarang banyak cinta yang menghilangkan makna cinta itu sendiri. Sekian.
|
posted by Lazuardi @ 11:30 PM |
|
|
|
Galau |
Galau
Malam ini hati kembali resah Entah apa sebabnya dinda Hati ini saja tidak tahu sebab musababnya Kegalauan yang tidak beralasan
Duduk dan berdiri selalu dalam kerisauan Tak ada lagi senyuman Canda tawa, dan khayalan akan dirimu Yang ada hanya kerisauan diriku
Kucoba untuk berkomunikasi denganmu Tapi kutakut kau tidak bisa memecahkan masalahku Kutakut ini akan semakin membuat jarak denganmu Dan semakin menambah dosaku padamu
Wahai rembulanku, kau tak lagi bersinar Wahai pelitaku kau tak lagi memancarkan sinar Kini kau mulai redup bagaikan telah mati seribu tahun Apakah benar kabar itu wahai rembulanku
Pasar Minggu, 25 Desember 2005, pkl 02.47 Wib |
posted by Lazuardi @ 10:00 PM |
|
|
Tuesday, December 20, 2005 |
Ukhtiku |
Ukhtiku
Jubah bidadari telah diberikan padamu Wajah cinta telah hadir dihadapanmu Masihkah kau berkata tidak untuk cinta Masihkah kau terbelenggu oleh egomu Sadarlah wahai ukhtiku Buang ego kedirianmu Dan ambillah ego cinta ini Seraya membinanya dijalan cinta Bersama dengan wajah manismu Kubangun sebuah istana cinta dihatimu Dengan semangat hidupku dan cintamu Kuarungi samudra cinta ini Bersama dalam mahligai cinta Ku coba mempertahankan cinta ini Hingga akhir hayatku Kucoba selalu bersamamu wahai ukhtiku Pejaten Timur, 20 Desember 2005. 14.45. Wib
|
posted by Lazuardi @ 8:47 PM |
|
|
|
Pertemuan |
Pertemuan
Tak disangka tak dinyana Aku bertemu dengan dirimu Walaupun hanya lewat chatting Tapi hati ini berkata lain tentang dirimu Apakah ini sebuah problema baru bagi diriku Mungkin iya mungkin tidak Ada bejuta rasa yang berkecamuk Antara iya dan tidak Kucoba mencari tahu siapa dirimu Apakah pernah ku jumpa dalam hidupku dahulu Atau ini pertemuan pertama dan terakhir Kuharap tidak ukhti Kuharap pertemuan ini akan abadi Menjalin sebuah persahabatan sejati Bersama dalam relung kemanusiaan Di jalan cinta Illahi Pasar Minggu, 20 Desember 2005. Pkl. 14.30 Wib
|
posted by Lazuardi @ 8:06 PM |
|
|
|
Vonis |
Vonis
Setelah mendengar kabar itu hatiku menjadi lesu Vonis yang diberikan dokter untukku begitu mengejutkan Sampai saat ini diri ini tak habis pikir Apakah ini memang terjadi padaku
Sebuah penyakit yang tidak mungkin dimiliki Oleh orang muda yang energik sepertiku Tidak mungkin Tidak mungkin penyakit ini kualami
Kucoba menenangkan diri dengan bersujud menghadapnya Dalam tatapan sembahku kusebut namanya Seraya bermohon jauhkanlah penyakit ini dariku Apakah mereka tahu, ini penyakit apa sebenarnya
Kucoba berpikir apa penyebab penyakit ini Ternyata baru kuketahui bahwa ini adalah dosaku Yang jarang bersedekah dan menyimpan duit Mungkin penyakit ini semua orang pernah mengalami Penyakit apakah itu ? Ternyata KanKer (Kantong Kering) Oh tidak kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Pejaten Timur, 19 Desember 2005. pkl. 21.52 Wib
|
posted by Lazuardi @ 12:08 AM |
|
|
Monday, December 19, 2005 |
Mukasyafah |
Mukasyafah
Kata orang sepertiga malam adalah waktu utama untuk ibadah Apakah benar demikian. Malam ini kucoba untuk beribadah lebih khusu Dengan menghilangkan segala ego diriku
Kucoba duduk dengan penuh harap bertemu denganmu Sembah sujudku telah cukup lama Tak terasa dua jam terlah berlalu Aku masih duduk terpaku
Tiba-tiba aku merasa engkau berada disampingku Duduk dihadapanku dan melambaikan tanganmu Mengajakku berkelana menelusuri jalan setapak Kau bawa diriku mengunjungi taman surga
Dalam hatiku apakah benar ini terjadi atau hanya khayalku Kau beri anggur surgawi kepada para pesuluk Yang mendamba akan cintamu
Tiba-tiba aku terhenyak dari pengembaraanku Ternyata aku baru saja melihat penyingkapanmu Begitu Maha Besar keagunganmu Hari ini telah terbuka pintu hijab bagi diriku Tapi apakah aku akan sanggup mempertahankannya
Pejaten Timur, 18 Desember 2005. Pkl. 02.30 Wib
|
posted by Lazuardi @ 11:57 PM |
|
|
|
Jalan Menuju Tuhan |
Jalan Menuju Tuhan
Ada begitu banyak jalan menujunya Kata pepatah banyak jalan menuju Roma Jalan lurus, berkelok, turun, ataupun naik
Menurut Nabiku ikuti saja Sunnahku Menurut Ustadku perbanyaklah beribadah Dan Tuhanku berkata jauhi laranganku dan dekati perintahku
Akankah semua bisa kulalui Ibadahku, ibadah sosial Itulah inti menuju Tuhan Memakai wadah Tuhan menuju Tuhan
Jalan cinta begitu indah Ditebarkannya ditaman hati Dipenuhi aroma surgawi Dibumbui kenikmatan dan kesengsaraan
Pejaten Timur, 20 Desember 2005. Pkl. 00.20 Wib |
posted by Lazuardi @ 11:52 PM |
|
|
|
Dukaku |
Dukaku
Entah mengapa hari ini jiwaku diguncang Bagai perahu diguncang badai Terombang-ambing kesana kemari Tak tentu arah tujuan
Hujan air mata dikelopak mata Mengalir begitu deras Sejak sore hingga sepertiga malam
Apa sebab air itu jatuh begitu deras Sampai saat ini aku masih bertanya Apakah ini duka hamba yang berdosa Yang setiap saat bergelimang dosa Air mata kerinduan atau air mata dosa Mengalir dari kedua kelopak mata Ya Rabbi maafkan hambamu Ya Rabbi ampuni dosa hambamu ini
Mesjid Baru, 13 Desember 2005. pkl 15.30 Wib |
posted by Lazuardi @ 11:45 PM |
|
|
|
Quratta Ain |
Quratta Ain
Kau hadir dalam rupa SMS Menghibur jiwa yang sedang jenuh Hari demi hari sms nasihat terkirim Selang beberapa menit kemudian sms masuk lagi
Aku berpikir seperti apa rupamu ukhti Dalam khayalku apakah pernah bertemu denganmu Atau ada kedekatan jiwa yang terjalin akibat sms
Hari ini detak jantung bergetar kuat Detik demi detik waktu berlalu Apakah ini pertemuan pertama atau terakhir Dalam hatiku terus bertanya siapa dirimu sebenarnya
Ternyata setelah bertemu dirimu, ada sebuah pancaran Illahi Pancaran illahi itu mampu mengetarkan bumi Menggoncang air laut yang begitu luas
Ini adalah sebuah dosa ukhti Aku tak berani menatap wajah itu Kutundukkan pandanganku agar tak melihatmu Kuserahkan jiwa ragaku untuk memohon ampun Pada Illahi Rabbi, seraya ku bersyukur telah bertemu denganmu
Buncit 5 Mampang prapatan, 15 Desember 2005. pkl. 09.30 Wib
|
posted by Lazuardi @ 11:40 PM |
|
|
|
Menunggu |
serentak asa dan lara selalu bertanya.... kapan saatnya dia akan muncul... mendatangi roh suciku ....aku masih tak mengerti... noda noda di hati.... dan berkas berkas yang kausisakan..selalu berbayang bayang tak ingin lepas bagai hantu yang mengintipku siang dan malam...aku tak bisa lupakan kamu.. aku menunggu kamu datang ....datanglah... |
posted by Lazuardi @ 3:48 AM |
|
|
Monday, December 12, 2005 |
KENANGAN |
KENANGAN Ada sebuah cerita yang masih tersisa Dan selalu hadir menghantui Kenangan begitu indah Merasuk kedalam khayalku Kenangan saat bersama ditepi pantai Bermain bersama diatas ombak Kenangan itu hadir ketika kumelihat pantai Ancol Suara desir ombak begitu lembut Angin melambai menerpa nyiur dipantai Teringat aku saat di pantai Enu Dari ini, dalam kebenaran, ada banyak cerita untuk disampaikan Namun ketika pena sampai disini Ia berhenti ia pun selesai |
posted by Lazuardi @ 7:43 PM |
|
|
Friday, December 09, 2005 |
kerinduanku pada ibuku.. |
kerinduanku pada ibuku.. tak pernah kurasakan kerinduan yang teramat menyakitkan seperti ini padamu ibuku..maafkan anakmuyang begitu lalai dalam menjagamu..dan ini bukan waktuku tuk pulang..sebelum dia datang, dan menemukanmu terlebih dahulu..aku takkan beranjakpulangaku akan mati ditempat ini/janganlah menangis ibu.. |
posted by Lazuardi @ 4:52 AM |
|
|
Monday, December 05, 2005 |
Anganku |
Anganku Faisal Andi Rizal
Berkelana diangkasa bagai burung walet Menari-nari diatas awan putih Tanpa pernah melihat kebawah Dengan sombongnya berlenggak-lenggok
Begitu juga dengan anganku malam ini Tinggi keawan menuju sang bintang Tapi entah kenapa ku takut anganku terbang terus Tanpa ada yang bisa mengendalikannya
Terus berkelana dialam khayal sang dewi malam Berkelut dengan dinginnya malam Berselimut malam yang semakin gelap Beriringan saling mengisi rongga otakku
Angan sang pengkhayal ini terus berkelana Menuju titik nadir sang Illahi Menuju surga duniawi yang semu Dan entah sampai kapan akan terus begini
Jakarta , 26 November 2005 pkl. 12.03 WIB
|
posted by Lazuardi @ 11:00 PM |
|
|
|
Happy Ending |
Happy Ending Oleh : Faisal Andi Rizal
Akhir dari sesuatu entah bahagia atau tidak telah kita lalui Apalagi yang belum kita lalui Ada satu yang belum kulalui sampai saat ini Mungkin dia akan berakhir bahagia atau berakhir nestapa
Semua tergantung suratan takdir Illahi Tapi apakah benar semua itu Semua bisa dirubah atas kehendak dia dan Aku Kata orang tegantung maqam Spiritual
Tapi apakah benar, ah nggak mungkin Mungkin saja Illahi masih bersahabat denganku Atau mungkin saja tidak lagi bersahabat Mungkin ini happy Ending sejarah hidupku
Harus berkelut dengan derasnya arus kota Jakarta Harus bergumul dengan polusi kendaraan bermotor Harus duduk berlama-lama di Metro Mini Harus antri untuk masuk di dalam Kereta Api
Mungkin ya begitulah akhir semuanya Atau akhir dari Happy Ending di HMI ini Aku mendapat seorang Akhwat Untuk menjadi Ibu bagi anak-anakku Ah, mungkin hanya mimpi
Jakarta, 26 November 2005 pkl. 11.41 WIB
|
posted by Lazuardi @ 10:56 PM |
|
|
|
KETIKA BURUNG MERPATI SORE MELAYANG |
KETIKA BURUNG MERPATI SORE MELAYANG By: Taufik Ismail
Langit akhlak telah roboh di atas negeri Karena akhlak roboh, hukum tak tegak berdiri Karena hokum tak tegak, semua jadi begini
Negeriku sesak adegan tipu menipu Bergerak ke kiri, dengan maling ke bentur aku Bergerak ke kanan, dengan perampok ketabrak aku Bergerak ke belakang, dengan pencopet kesandung aku Bergerak ke depan, dengan penipu ketanggor aku Bergerak ke atas, di kaki pemeras tergilas aku
Kapal laut bertenggelam, kapal udara berjatuhan Gempa bumi, banjir, tanah longsor dan orang kelaparan Kemarau panjang, kebakaran hutan berbula-bulan Jutaan hektar jadi jerebu abu-abu berkepulan Bumiku demam berat, mengigilkan air lautan
Beribu pencari naflkah dengan kapal dipulangkan Penyakit kelamin meruyak tak tersembuhkan Penyakit nyamuk membunuh bagai ejekan Berjuta belalang menyerang lahan pertanian Bumiku demam berat, mengigilkan air lautan
Lalu berceceran darah, berkepulan asap dan berkobaranapi Empat syuhada melesat ke langit dari bumi Trisakti Gemuruh langkah, simaklah, di seluruh negeri Beribu bangunan roboh, dijarah dalam huru-hara ini Dengar jeritan beratus orang berlarian dikunyah api Mereka hangus-arang, siapa dapat mengenal lagi Bumiku demam berat, mengigilkan air lautan |
posted by Lazuardi @ 10:50 PM |
|
|
|
|
KEMANA
Kemana kemudi negeri ini kan kau bawa Berlari menuju pelukan adikuasa itukah Atau Tegak diatas daratan negerimu sendiri Kemana kedaulatan negeri ini kan kau tegakkan Berlindung dibalik ketiak superpower itukah Atau Kokoh berdiri di atas kakimu sendiri Kemana gaya bangsa ini kan kau arah Mengalir bersama arus westernisasi itukah Atau Teguh di atas budaya negerimu sendiri Kemana derita nestapa ini kan kau tepis Menggeliat dalam lumpur utang-utang itukah Atau Bebas karyakan alammu sendiri
|
posted by Lazuardi @ 10:46 PM |
|
|
Sunday, December 04, 2005 |
SEPUCUK SURAT UNTUK SAHABAT-SAHABATKU |
SEPUCUK SURAT UNTUK SAHABAT-SAHABATKU OLEH : FAISAL ANDI RIZAL
Sahabatku di bumi Allah Akhir-akhir ini banyak fenomena yang tidak menyenangkan, terjadi disekitar kita. Betapa perih dan sakitnya hati ini, ketika kita ikut terjebak dalam fenomena tersebut, apakah engkau turut merasakannya, sahabat ?
Sahabatku Bertahun-tahun dalam suka dan duka, telah kita lalui bersama. Kita berjalan seiring, bergandeng tangan, bersatu dalam cita-cita dan pemikiran, sejak kita bertekad untuk menempuh jalan yang sama. Dan Insya Allah, jalan itu jalan yang sama-sama kita harapkan, jalan yang diridhai Allah SWT.
Sahabatku.............. Peristiwa demi peristiwa yang telah kita alami bersama, baik dan buruk telah kita yakini sebagai kehendak Allah jua. Kita serahkan segala urusan kepada Allah Azza Wa Jalla, Sebaik-baik pemberi keputusan. Tugas kita sebagai makhluk dan khalifahnya di muka bumi adalah berusaha mengikuti aturan-aturannya semampu kita dan berdoa.
Sahabatku........... Ukhuwah adalah hal yang sangat essensial dalam perjalanan kita. Tanpa adanya ukhuwah yang islami tidak mungkin kita dapat meneruskan perjalanan ini bersama. Betapa banyak ayat dalam Al-Qur’an yang menunjukkan betapa pentingnya ukhuwah itu. Dan betapa seringnya Uswah kita, Rasulullah Saw, mengajarkan hal itu. Wahai sahabat, kelezatan iman Islam yang disertai dengan ukhuwah, sungguh tidak ternilai harganya.
Sahabatku Kita sering saling bermuhasabah, dan bertaushiyah, tetes demi tetes air mata yang mengulir dipipi, membuktikan dalamnya rasa Ukhuwah kita. Isakkan demi isakkan yang terjadi, betapa dalam rasa sesal kita kepada Allah Rabbul Allamin, atas segala kesalahan yang kita perbuat. Masih ingatkah engkau sahabat, waktu kita dengan tersedu dan masing-masing bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, kesalahan yang membuat Allah tidak ridha kepada kita.
Sahabatku Inilah fenomena yang menyakitkan hati kita. Tatkala pagi cerah merekah, dan dunia menjadi indah karenanya, sebagian kita menjadi khilaf lupa dengan janji dan tekad yang telah digoreskan pada saat-saat bermunajat yang penuh dengan air mata. Tekad kita yang tulus dan suci hancur musnah hanya karena sebuah kesalahan kita, yang terasa hanya sampai batas kerongkongan dan kesesalan kita. Niat kita yang telah terpatri kuat hilang sudah hanya karena setetes kenikmatan yang sementara kita rasakan. Sementara , ketika kita sedang merasakan kenikmatan semu tersebut, ribuan mata memandang kita dengan jutaan prasangka.
Sahabat Dunia ini memang indah sekali, begitu merayu dan menggoda. Tetapi kita selalu ingat, dunia ini hanya Wasilah/sarana kita, bukan ghoyah/tujuan kita. Ya Allah, kuatkanlah hati kami semua. Bimbinglah kami dalam menegakkan Dienmu, dan tunjukkanlah kami jalan yang lurus, janganlah kau beri kami bala uang tidak sanggup untuk kami pikul, |
posted by Lazuardi @ 10:41 PM |
|
|
|
MEMBAHASAKAN BAHASA-MU |
MEMBAHASAKAN BAHASA-MU Raodhatul Jannah Azkia/Nurmin
Kuhadir dari bahasa-Mu yang satu Dengan berbagai makna Acapkali kududuk, kuberdiri, hingga kulari Untuk membahasakan bahasa-Mu Tapi itu tak cukup untuk menemukan-Mu
Hidupku adalah rumah yang tenang Hidupku adalah pesona mimpi yang mendamba sejuta harapan Hidupku adalah lorong-lorong waktu
Aku sebuah kata yang tak terbahasakan dari satu bahasa Disetiap diri hadir dari kesunyian, terperi mengusik jiwa Gerak, rasa, tak cukup untuk mewakili segalanya
Kuhadir dalam otoritas dan pengabdianmu Yang terbahasakan dari bahasa-Mu Oh sang pembahasa...................
Kuingin membahasakan bahasamu Disetiap realitas yang nampak Seperti bintang-bintang yang menampakkan cahayanya Seperti burung-burung yang menyuarakan suaranya Seperti buruh-buruh yang menyuarakan kebebasannya Seperti pecinta yang mendamba kearifan dan keadilan Semuanya hadir dari kerinduan kalbu-kalbu sucimu
Oh pembahasa……. Itulah sebagian bahasa-Mu Mewakili sejuta bahasa yang tak termaknai Bagi para musafir yang rindu Pada pecinta bahasa
|
posted by Lazuardi @ 10:38 PM |
|
|
|
Air |
Air (19 Agustus 2005 Asrama Haji Transit Palu)
Mengenalmu seperti mencoba memahami air Mau tak mau akupun harus memahamimu Kadang air bgitu mudah diatur Jika volume massanya lebih kecil dari tempat yang ada Namun jika volume massanya ternyata lebih besar Maka ia akan bergolak, berontak, meluber dan habis
Aku suka air, aku butuh air, aku tidak ingin kehilangan air Meski air kadang tidak bisa dipercaya Ia bisa menjadi begitu manis Namun bisa sangat beracun kemudian menghujam Menyayat dan mati
Aku pernah mengalami keadaan keduanya Sungguh menyenangkan jika volume massanya kecil Rasanya begitu tenang dan manis Bisa diatur dan menyenangkan
Tapi jika sedang meluber Rasanya ingin menangis Kurasa solusinya memang harus ikhlas dan sabar Menampungmu dalam cekungan telapak tanganku dengan sikap dewasa Tidak menggengamnya erat karena ia akan keluar dari sela-sela jemari Habislah sudah.
Ia pun tidak membiarkan telapak tangan datar Ia akan bosan dan meninggalkanku Ia akan meleleh dan hilang begitu saja
|
posted by Lazuardi @ 10:36 PM |
|
|
|
DOA |
DOA
Ya Allah Ya Rabby Sebut namamu t'lah menyejukkan hatiku Lihat ciptaanmu t'lah membasahi bibirku dengan ucapan syukur. Baca suratmu t'lah menyalakan pelita hatiku
Ya Allah Ya Rabby Keindahanmu tak mampu dilukiskan Keagunganmu tak mampu di capai Lautan ilmumu tak mampu disauk Besarnya nikmatmu tak mampu dihitung
Ya Allah Ya Rabby Tiap tarikan nafas adalah ungkapan zikir Tiap senyuman adalah ungkapan syukur Tiap detakan jantung adalah ungkapan pujian Tiap aliran darah adalah ungkapan cinta
Ya Allah Ya Rabby Udaramu tak mampu kami beli Tanahmu tak mampu kami lunasi Airmu tak mampu kami bayar Apimu tak mampu kami balas
Ya Allah Ya Rabby Biarlah darah ini mengalir Daripada harus jauh dari engkau Biarlah tubuh ini tercabik-cabik Daripada harus berpisah dari engkau
Ya Allah Ya Rabby Kasih sayangmu jauh lebih berharga Dari seluruh maya pada ini Cintamu sangat kami damba Dari seluruh cinta di muka bumi ini. |
posted by Lazuardi @ 10:32 PM |
|
|
|
SURAT BUAT HMI |
SURAT BUAT HMI
Di lembaran kanvas kehidupan ini Ku menorehkan tinta hijau hitam Ku ungkapkan isi hati Agar tidak menjadi beban pikiran ini HMI, engkau bagai bunga semerbak Di tengah taman nan indah Keindahanmu begitu memikat hati
HMI, hatiku begitu terpikat Dengan nilai jamaah yang kau bangun Keikhlasanmu begitu tinggi Pengorbananmu tiada tara
HMI, setiap mendengar namamu Membuat hatiku bergetar Setiap melihat atributmu Membuat mataku jadi sembab
Lihat benderamu, Membuat semangat perjuanganku terbakar Lihat spandukmu, Membuat semangat semangat perkaderanku memuncak Ku tak mampu ungkapkan dengan kata-kata Luapan perasaaan ini Engkau telah mengalir di dalam darah kami Berdenyut disetiap denyut nadi kami Berdetak disetiap detak jantung kami
HMI, ku mohon dan ku pintakan Kepada cahaya, puncak segala keindahan Mudah-mudahn dari rahimmu Lahir para mujahid-mujahidah Yang siap berkorban jiwa raga demi engkau HMI, akhlaqmu begitu luhur Keagunganmu begitu tinggi Walau berat 'tuk katakana Tidak lagi pilihan kata lain Selain kata "kau kupuja dan kucinta".
|
posted by Lazuardi @ 10:27 PM |
|
|
|
MEMECAH MENGUTUHKAN |
MEMECAH MENGUTUHKAN Oleh Emha Ainun Najib
Kerja dan fungsi memecah manusia Sujud sembahyang mengutuhkannya Ego dan nafsu menumpas kehidupan Oleh cinta nyawa dikembalikan
Lengan tanganmu tanggal sebelah Karena siang hari politik yang gerah Deru mesin ekonomi membekukan tubuhmu Cambuk impian membuat jiwamu jadi hancur
Suami dan istri tak saling mengabdi Tak mengalahkan atau memenangi Keduanya adalah sahabat bergandengan tangan Bersama-sama mengaruhi jejak Tuhan
Kalau berpacu mempersaingkan hari esok Jangan lupakan cinta di kandungan cakrawala Kalau cemas karena diiming-imingi tetangga Berkacalah pada sunyi di gua garba rahasia |
posted by Lazuardi @ 10:20 PM |
|
|
|
Kearifan |
Kearifan
Tidakkah engkau mengerti bahwa di zaman Fir’aun Saat tongkat Musa berubah menjadi naga Tongkat dan tali para penyihir juga berubah menjadi naga
Maka mereka yang tidak memiliki kearifan Akan melihat kesamaan pada keduanya Sedangkan yang dianugerahi kearifan Bisa memahami ilmu sihir dengan ilmu Tuhan Dan karena itu mereka menjadi insan yang beriman |
posted by Lazuardi @ 10:17 PM |
|
|
|
Lihat Kacauku |
Lihat kacauku Satu persatu hariku gugur, dimakan Hiv Lembar demi lembar harapanku hilang, dirobek Hiv Bahkan Kini tubuh indah dan wajah Cantikku hancur digerogoti Hiv
Sungguh tak ada lagi kata yang pantas terucap Selain sesal tak berujung Benar-benar tak bisa lagi memburai tangis
Karena sunyi adalah hari-hariku dan keluh adalah harapanku semua karena HIV |
posted by Lazuardi @ 10:12 PM |
|
|
Friday, December 02, 2005 |
Amanah |
Amanah “Demi kebenaran, aku tidak tahu bilakah ia akan tuntaskan tugas inii? Tapi cinta abaikan bulan, tahun dan segala ruang dan waktu Ketika dihadapkan pada gunung Rasio hanya akan tumbang begitu saja dan terpecah belah Tapi cinta akan menghempaskan gunung itu bagai jerami Cinta seperti bulan yang berlayar. Aku adalah harta yang tersembunyi dan mencintai untuk diketahui Kecintaan ini adalah keinginan untuk menyatakan diri jika cinta tak ada, maka dia akan berada dalam pengetahuan tanpa gerak untuk selama-lamanya. |
posted by Lazuardi @ 8:54 PM |
|
|
|
SINGGASANA DUNIA |
SINGGASANA DUNIA HARI TERUS BERLALU TAK TERASA UMUR PUN BERTAMBAH TAK TERASA WAKTU TERUS BERGULIR BERSAMA BERGULIRNYA DESAH NAFAS INI KEMARIN AKU MASIH DUDUK DIPANGKUAN HARI INI AKU DUDUK DIATAS REALITAS BESOK AKU ENTAH DUDUK DIMANA? INI ADALAH KEGELISAHAN SEORANG HAMBA YANG SELALU HAUS AKAN CINTA DARI KEKASIH KEKASIH YANG SETIAP SAAT MENATAP TAJAM TAJAM BAGAIKAN MATA ELANG DIA MENATAP DARI ATAS SINGGASANA CINTA MENATAPKU DIATAS SINGGASANA REALITAS AKANKAH KU TETAP DUDUK DISINGGASANA INI INI ADALAH SINGGASANA KEBOHONGAN YANG SETIAP SAAT DAPAT HILANG MENJADI SINGGASANA KEJUJURAN OH SINGGASANA BEGITU INDAH WAJAHMU TAPI SAYANG AKU TAK MAMPU MENJANGKAUMU OH KEPALSUAN CINTA OH REALITAS DIRI AKAN KAH KUMASIH BISA MENGGAPAI SINGGASANA TUHAN OH TIDAK JANGAN KAU JAUHKAN AKU |
posted by Lazuardi @ 8:49 PM |
|
|
|
Kearifan |
Kearifan Tidakkah engkau mengerti bahwa di zaman Fir’aun Saat tongkat Musa berubah menjadi naga
Tongkat dan tali para penyihir juga berubah menjadi naga Maka mereka yang tidak memiliki kearifan Akan melihat kesamaan pada keduanya Sedangkan yang dianugerahi kearifan Bisa memahami ilmu sihir dengan ilmu Tuhan Dan karena itu mereka menjadi insan yang beriman |
posted by Lazuardi @ 8:46 PM |
|
|
|
Dari Kalbu Debu-Debu Kelabu |
Dari Kalbu Debu-Debu Kelabu Aku terbang melayang dalam pelukan angin Mengiringi, debu-debu kelabuku yang dingin Aku pulang kerumah yang dulu riang gembira Sekarang sarat dengan ratapan duka lara
Tatapan rindu kekasihku menyapa sayang Ingin kubelai, kudekap dan kutimang-timang Maafkan aku kekasih, tinggalkan kau sendiri Melewati jalanan curam penuh duri Terima kasih kekasih atas tahun-tahun bahagia Yang kita nikmati dengan canda-canda ceria Kau adalah permata hati yang selalu berbinar Kasih sayangmu membuat kalbuku selalu bergetar Telah aku bertemu dengan sang Pencipta Dan kubisikan permohonanku ditelinga-Nya Hiburlah kekasihku mengarungi masa derita DIA tersenyum dan berkata suka cita Kala bunga-bunga menyapa hangat Kala panas matahari datang menyengat Kala daun-daun berubah warna keemasan Kala salju putih bersinar berkilauan Setiap musim aku dan DIA datang berkunjung Tuhan Maha Baik kasih-Nya agung tak berujung! Untuk Seseorang Tercinta Yang Telah Pergi Sepertiga Malam 2005 |
posted by Lazuardi @ 8:44 PM |
|
|
|
PEKATNYA SIANG |
PEKATNYA SIANG
Haripun semakin meninggi Galau hati serasa menindih Pucuk enau seakan merintih Ditiup sang bayu tiada terhenti Panas mentari laksana nyala api Peluh membasahi raga merintih Kuraup bambu berkalang besi Kujalankan demi sesuap nasi Tanahpun seakan meringis terisak Bergelora menahan saling beranjak Batupun berbaur nyaring tersentak Dayapun tiada untuk menolak Raga bergetar tidak terelak Meregang uratpun meliuk Didera penat, tulangpun tertekuk Pijakan serasa bergejolak …..dan duniapun senyap |
posted by Lazuardi @ 8:42 PM |
|
|
|
UNGKAPAN HATI |
UNGKAPAN HATI
Ketika mentari menabur cahaya Ufuk timur merangkai bianglala Beribu khayalan merajam merana Dinda berpaling geram membara Ketika cahaya meninggi membalut sang mega Untaian senandung bergelora Bertala indah memuja berirama Andai kudapat biduk asmara Ketika rintik air membasahi raga Ungkapan derita berlumur beribu rasa Badai meliuk menerjang sukma Alam tak henti melantun derita Ketika senja merangkum beranda Ujung kemuning merambat merekah Buaian angin meliuk arah Alunan makhluk senja seakan penuh iba Menyambut kedatanganmu Dalam nafas Illahi |
posted by Lazuardi @ 8:36 PM |
|
|
|
SUARA HATI SEORANG BEJO |
SUARA HATI SEORANG BEJO Oleh : Bejo Wahai sahabatku…. Kalian hadir menanamkan kelembutan di jiwa Menaburkan benih-benih kasih sayang Menaungi sejuknya keteduhan Wahai sahabatku…… Kalian menghampiri hati Yang sedang gersang kelaparan Dikala jiwa perlu kedamaian Wahai sang sahabat Ketika menyampaikan pendapat Hati kalian tidak pernah menghadang Dengan bisikan kata-kata “Tidak” Pun tidak khawatir menyatakan “Ya” Wahai sahabatku…. Ketika tiba saat perpisahan Tidaklah kubersedih Sebab apa yang terkasihi dari kalian Mungkin akan nampak dari kejauhan Wahai sahabatku……. Berikan yang terindah untuk perpisahan ini Biarkanlah ada tawa ria, kegirangan, bahagia Duka dan kesenangan. Tuk mendapatkan kesegaran ajaran kehidupan Wahai sahabatku… Izinkan kubisikkan irama rasa penuh terima kasih Dalam persahabatanmu yang tanpa pamrih. Gedung juang 08 Mei 2005
|
posted by Lazuardi @ 8:31 PM |
|
|
Thursday, December 01, 2005 |
*Cinta* |
*Cinta*
Dengarkan suaranya...tidak terdengar
Hampir tak dapat terdengar
Tapi..., dapat dipahami
Ketika hati terbuka menyambut Tak sepatah kata mampu terucap Seakan ingin..., tapi...mana tahan...!!!
Namun..., ada kalanya *Cinta* Tidak datang kedalam hati Tengoklah sebuah cinta yang meluap-luap Bergejolak didada...berlonjak dihati... Ia datang dengan terompet nyaring
Bak' terompet ditangan pahlawan meniup keras Bahkan...mampu meruntuhkan sebuah 'tembok' dari hati yang sudah lama tertutup rapat Hati yang dulu pernah patah---tah---tah---tah---
Cinta... Sungguh sukar membendungnya Ketika ia datang, hati tak mampu menolak Kekuatannya yang begitu dahsyat menepis hati Membuat hati yang keras rupa batu...jadi lunak Karena *Cinta Kuat Seperti Maut*
Cinta yang menggelora, membakar sukma Sungguh sulit memadamkan api cinta Bahkan.........., Air yang banyak tak dapat memadamkannya Sungai-sungai tak mampu menghanyutkannya Begitu kata *Kidung Agung*
Akhhh...*Cinta* kekuatanmu dahsyat Geloramu membakar, aliranmu deras Teriakanmu nyaring membahana dalam semesta makna Bak' pekikan suara kemenangan Keras terdengar....... Namun, tetap lembut dihati...sejuk dijiwa Akhhh...*Cinta*...!!!
|
posted by Lazuardi @ 11:08 PM |
|
|
|
| http://www.blogger.com/template-edit.g?blogID=12322988
Blogger: sublim - Edit Template Anda