Dukaku
Entah mengapa hari ini jiwaku diguncang Bagai perahu diguncang badai Terombang-ambing kesana kemari Tak tentu arah tujuan
Hujan air mata dikelopak mata Mengalir begitu deras Sejak sore hingga sepertiga malam
Apa sebab air itu jatuh begitu deras Sampai saat ini aku masih bertanya Apakah ini duka hamba yang berdosa Yang setiap saat bergelimang dosa Air mata kerinduan atau air mata dosa Mengalir dari kedua kelopak mata Ya Rabbi maafkan hambamu Ya Rabbi ampuni dosa hambamu ini
Mesjid Baru, 13 Desember 2005. pkl 15.30 Wib |