MEMBAHASAKAN BAHASA-MU Raodhatul Jannah Azkia/Nurmin
Kuhadir dari bahasa-Mu yang satu Dengan berbagai makna Acapkali kududuk, kuberdiri, hingga kulari Untuk membahasakan bahasa-Mu Tapi itu tak cukup untuk menemukan-Mu
Hidupku adalah rumah yang tenang Hidupku adalah pesona mimpi yang mendamba sejuta harapan Hidupku adalah lorong-lorong waktu
Aku sebuah kata yang tak terbahasakan dari satu bahasa Disetiap diri hadir dari kesunyian, terperi mengusik jiwa Gerak, rasa, tak cukup untuk mewakili segalanya
Kuhadir dalam otoritas dan pengabdianmu Yang terbahasakan dari bahasa-Mu Oh sang pembahasa...................
Kuingin membahasakan bahasamu Disetiap realitas yang nampak Seperti bintang-bintang yang menampakkan cahayanya Seperti burung-burung yang menyuarakan suaranya Seperti buruh-buruh yang menyuarakan kebebasannya Seperti pecinta yang mendamba kearifan dan keadilan Semuanya hadir dari kerinduan kalbu-kalbu sucimu
Oh pembahasa……. Itulah sebagian bahasa-Mu Mewakili sejuta bahasa yang tak termaknai Bagi para musafir yang rindu Pada pecinta bahasa
|