SEPUCUK SURAT UNTUK SAHABAT-SAHABATKU OLEH : FAISAL ANDI RIZAL
Sahabatku di bumi Allah Akhir-akhir ini banyak fenomena yang tidak menyenangkan, terjadi disekitar kita. Betapa perih dan sakitnya hati ini, ketika kita ikut terjebak dalam fenomena tersebut, apakah engkau turut merasakannya, sahabat ?
Sahabatku Bertahun-tahun dalam suka dan duka, telah kita lalui bersama. Kita berjalan seiring, bergandeng tangan, bersatu dalam cita-cita dan pemikiran, sejak kita bertekad untuk menempuh jalan yang sama. Dan Insya Allah, jalan itu jalan yang sama-sama kita harapkan, jalan yang diridhai Allah SWT.
Sahabatku.............. Peristiwa demi peristiwa yang telah kita alami bersama, baik dan buruk telah kita yakini sebagai kehendak Allah jua. Kita serahkan segala urusan kepada Allah Azza Wa Jalla, Sebaik-baik pemberi keputusan. Tugas kita sebagai makhluk dan khalifahnya di muka bumi adalah berusaha mengikuti aturan-aturannya semampu kita dan berdoa.
Sahabatku........... Ukhuwah adalah hal yang sangat essensial dalam perjalanan kita. Tanpa adanya ukhuwah yang islami tidak mungkin kita dapat meneruskan perjalanan ini bersama. Betapa banyak ayat dalam Al-Qur’an yang menunjukkan betapa pentingnya ukhuwah itu. Dan betapa seringnya Uswah kita, Rasulullah Saw, mengajarkan hal itu. Wahai sahabat, kelezatan iman Islam yang disertai dengan ukhuwah, sungguh tidak ternilai harganya.
Sahabatku Kita sering saling bermuhasabah, dan bertaushiyah, tetes demi tetes air mata yang mengulir dipipi, membuktikan dalamnya rasa Ukhuwah kita. Isakkan demi isakkan yang terjadi, betapa dalam rasa sesal kita kepada Allah Rabbul Allamin, atas segala kesalahan yang kita perbuat. Masih ingatkah engkau sahabat, waktu kita dengan tersedu dan masing-masing bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, kesalahan yang membuat Allah tidak ridha kepada kita.
Sahabatku Inilah fenomena yang menyakitkan hati kita. Tatkala pagi cerah merekah, dan dunia menjadi indah karenanya, sebagian kita menjadi khilaf lupa dengan janji dan tekad yang telah digoreskan pada saat-saat bermunajat yang penuh dengan air mata. Tekad kita yang tulus dan suci hancur musnah hanya karena sebuah kesalahan kita, yang terasa hanya sampai batas kerongkongan dan kesesalan kita. Niat kita yang telah terpatri kuat hilang sudah hanya karena setetes kenikmatan yang sementara kita rasakan. Sementara , ketika kita sedang merasakan kenikmatan semu tersebut, ribuan mata memandang kita dengan jutaan prasangka.
Sahabat Dunia ini memang indah sekali, begitu merayu dan menggoda. Tetapi kita selalu ingat, dunia ini hanya Wasilah/sarana kita, bukan ghoyah/tujuan kita. Ya Allah, kuatkanlah hati kami semua. Bimbinglah kami dalam menegakkan Dienmu, dan tunjukkanlah kami jalan yang lurus, janganlah kau beri kami bala uang tidak sanggup untuk kami pikul, |