Secuil Asa Dari Bumi Tamalanrea

Pagi ini begitu cerah

Secerah harapanku akan hadirnya dikau

Matahari bersinar dengan keperkasaannya

Semoga saja kecerahan ini

Membawa harapan baru bagi ummat

Membawa berkah bagi para petani

Untuk memanen padi

Membawa keceriaan bagi sepasang insan

Dalam menjalani kehidupan

Dalam ikatan kasih sayang

Semusim kemarin

Membawa berkah kesuburan

Bagi tumbuhan

Dan bagi benih cinta kasih

Harapanku aku tetap menikmati

Kecerahan pagi ini

Mataku akan tetap terbuka

Sampai ia lelah memandang

Dan berakhir dengan tenggelamnya matahari

Tamalanrea, 23 Maret 2008 Pkl. 09.21 Wita

Tuhan

Dimana dirimu

Setiap sudut terang kucari

Tapi tak jua ku temukan dirimu

Aku rindu cahayamu

Kucari dalam gelapnya malam

Dalam gelapnya hati

Tapi tak nampak jua

Yang ada hanya bayangan kegelapan

Yang semakin menghantuiku

Oh, Illahi

Aku rindu kehadiranmu disisiku

Kau tak lagi hadir dalam setiap malamku

Dan dalam lantunan zikirku

Tuhan dosaku membumbung tinggi

Namun rahmatmu tak datang juga

Kupanjatkan ampunan kepadamu Ya Illahi

Atas kekhilafanku

Tamalanrea, 18 Maret 2008. Pkl. 08.15 Wita

Elegi Patah Hati

Apa yang kurasa kini

Tak ada rasa lagi

Tak ada lagi rasa cinta didada

Ketika ku memandang fotomu

Menyebut namamu pun serasa berat bagiku

Kucoba tuk menghindari dirimu

Membuang bayangmu dari lamunanku

Terlalu lama aku tercengang akan dirimu

Mengharap hadirmu dalam hatiku

Tapi tak bisa kuhadirkan walau sejenak

Banyak kisah yang kita lalui bersama

Ku kubur bersama dengan anganku

Dan harapanku yang telah musnah

Tamalanrea, 14 Maret 2008, Pkl. 22.27 Wita

Kamu Tak Sendirian

Percayalah padaku

Kamu tak sendirian mengarungi hidup ini

Karena ada aku yang menemani disini

Walaupun aku jauh

Aku bisa merasakan kehadiranmu

Disaat kau sedih aku ada disampingmu

Disaat kau bahagia aku pun turut bahagia

Bersedih dan tertawa

Kita tetap bersama

Kuatkanlah dinding hatimu

Yakinlah aku akan tetap menemanimu

Sampai akhir hayatku

Musyawarah Hati

Dendang suara hati

Bertalu-talu bagaikan suara dendang

Ketika hati sedang dilanda cinta

Suaranya membahana disegenap anasir tubuh

Hati begitu peka akan sesuatu

Ketika luka menyayat dihati

Ia akan membekas begitu dalam

Ketika cinta melekat dihati

Ia akan susah dihilangkan

Dan bersemayam untuk selamanya

Suka dan duka datang silih berganti dalam hidup ini

Hati dapat menampung suka dan duka

Entah sampai kapan hati akan menampungnya

Kini saat bermusyawarah dari hati kehati

Tentang cinta, harapan dan kehidupannya

Hati tak lagi seperti dulu

Tamalanrea, 14 Maret 2008 PKl. 22.14 Wita

Kasih Kekasih

Sekian lama memendam asa

Dua sejoli yang dilanda rindu

Tak bertemu dalam sekejap

Hanya bisa berharap kan bersua disuatu massa

Kasih kupintal rindu dalam kain sutra

Kupakai sebagai hijab dihatiku

Kasih sayang itu indah

Kasih sayang kan berbuah keindahan

Ketika dipupuk dengan kerinduan

Jujur hatinya

Nan dipahat dengan ketulusan

Akan sebuah cinta

Tamalanrea, 11 Maret 2008 Pkl. 17.03 Wita

Anugerah Terindah

Kau hadir membawa sejuta harapan

Membawa cahaya kehidupan

Bagi insan yang mengenalmu

Kau telah mewarnai kehidupanku

Dengan cahayamu

Kau diciptakan seiring dengan berjalannya waktu

Datang dalam sekejap

Menghampiri sanubari insan

Bersemayam begitu lama

Hingga akhir hayat

Cinta oh cinta

Itulah diri mu

Yang menghampiri diriku disaat itu

Dikala

Bunga mawar bermekaran

Kau bagiku anugerah terindah

Yang pernah kumiliki

Tamalanrea, 23 February 2008 Pkl. 23.36 Wita