sublim
Blog ini adalah blog sang pecinta yang rindu akan kehadiran cinta Ilahiah dari sang Maha Cinta dalam perjalanan kehidupan di dunia yang kosmos. Dan barang siapa merasa keberatan dengan puisi ini silahkan beri komentar anda ke rumi_mpo@yahoo.com atau sms 085756252394
http://www.blogger.com/template-edit.g?blogID=12322988 Blogger: sublim - Edit Template Anda
Saturday, February 25, 2006
Rindu

Rindu


Rindu hati ingin berjumpa

Bertemu sang kinasih

Dalam buaian perasaan

Kucoba menghadirkan dirimu dalam diriku


Kata orang rindu itu indah

Tapi bagiku ini begitu menyiksa

Batinku sangat tersiksa

Menginginkan kehadiran dirimu


Api kegelisahan yang membakar diriku

Adalah api rindu

Biarkan aku bercerita tentang kerinduan

Kerinduan pada kekasihku nan jauh disana


Sudah saatnya mencari jawaban kegelisahan hati

Entah esok hari, lusa atau

Aku tak tahu kapan


Mesjid Baru, 22 Februari 2006 PKl. 23.45 Wib




posted by Lazuardi @ 7:29 PM  
Berlalu

Berlalu


Tak terasa enam bulan telah berlalu

Sejak kepergianku meninggalkan palu

Semua telah berubah

Sifatku, orientasi hidupku pun berubah


Aku coba untuk tetap bertahan dijakarta

Kota metropolitan gemerlap di waktu malam

Kota tak berprikemanusiaan

Yang penuh dengan kemunafikan


Jakarta oh jakarta

Kau membuatku untuk hidup tegar

Menjadi ikhwan tangguh menempuh hidup

Dalam derasnya arus globalisasi


Namun ada satu sisi hidup yang tidak berubah

Dalam diriku

Yaitu aku tetap merindukan kampung halamanku

Yang asri dipenuhi dengan harum bunga


Aku ingin sekali kembali kesana

Disudut kampung halamanku

Menikmati indahnya mentari pagi

Mendengarkan kicau burung bernyanyi


Mesjid Baru, 23 Februari 2006 PKl. 00.17 Wib





posted by Lazuardi @ 7:26 PM  
Bingung

Bingung



Aku tak tahu ada sebah keresahan yang datang

Dia menghampiriku dari segala arah

Kucoba menelusuri ada apa gerangan hati

Yang membuatku seperti ini


Dalam lamunanku

Kucoba menelusuri ruang hampa dijiwaku

Yang sedang kosong dalam diriku


Mencari arti makna kehidupan

Yang telah lama hilang

Mencari sesuatu yang pantas dicari

Dalam sebuah terpaan kehidupan


Duduk dan diam dialtar kebisuan

Ditemani secangkir kopi hangat

Dan sebuah kertas kosong

Sambil membayangkan sebuah substansi diri


Pejaten Timur, 25 Februari 2006, Pkl 22.53 Wib


posted by Lazuardi @ 7:22 PM  
Imagi Cinta

Imagi cinta


Ada rasa yang telah lama hilang

Dan kini perlahan dia muncul menghampiriku

Dalam sebuah keresahan

Dikala kududuk sendiri dan termenung


Rasa apakah itu ? aku sendiri tak tahu

Kureka-reka kembali ingatanku

Ingatanku pada seseorang

Yang pernah mengisi ruang hampa


Siapakah dia ? rahasia lho

Haruskah peristiwa itu terulang lagi

Kenangan saat bersamanya

Yang tak bisa terlupakan


Kisah cinta ini begitu perih

Tak diceritakan kepada siapapun

Kecuali kutorehkan dalam bait syair

Kisah cinta yang membawa duka lara


Kisah cinta dua anak manusia

Yang dirundung malang

Yang ingin bertemu disaat

Kumerindukan kehadiran dirinya


Pejaten Timur, 25 Februari 2006. PKl. 23.04 Wib

Imagi cinta



Ada rasa yang telah lama hilang

Dan kini perlahan dia muncul menghampiriku

Dalam sebuah keresahan

Dikala kududuk sendiri dan termenung


Rasa apakah itu ? aku sendiri tak tahu

Kureka-reka kembali ingatanku

Ingatanku pada seseorang

Yang pernah mengisi ruang hampa


Siapakah dia ? rahasia lho

Haruskah peristiwa itu terulang lagi

Kenangan saat bersamanya

Yang tak bisa terlupakan


Kisah cinta ini begitu perih

Tak diceritakan kepada siapapun

Kecuali kutorehkan dalam bait syair

Kisah cinta yang membawa duka lara


Kisah cinta dua anak manusia

Yang dirundung malang

Yang ingin bertemu disaat

Kumerindukan kehadiran dirinya


Pejaten Timur, 25 Februari 2006. PKl. 23.04 Wib


posted by Lazuardi @ 7:15 PM  
Thursday, February 16, 2006
HMI

HMI (Harapan Masyarakat Indonesia)

Oleh : Faisal Andi Rizal



HMI 59 Tahun sudah usiamu

Mengawal perjuangan ummat Islam

Engkau jatuh bangun dalam kancah politik

Namun kau tetap tegar


Masa demi masa demokrasi telah engkau lalui

Pahit getirnya kehidupan seakan jadi bagian hidupmu

Tak pernah berhenti berjuang itu julukanmu


HMI datang menyapa segala golongan

Sejarahmu terdengar dari sabang sampai merauke

Engkau melahirkan begitu banyak tokoh

Engkau menciptakan sebuah tatanan kehidupan


Dari A-Z engkau telah benahi

HMI kau mengajarkan kami sebuah arti keihlasan

Kau bangun jiwa yang sedang rapuh

Diterjang ganasnya era globalisasi


HMI berjuang demi Ummat

Untuk sebuah perubahan demokrasi

HMI kau adalah Harapan Masyarakat Indonesia

Akankah kau akan tetap bertahan

Sampai revolusi sosial bergulir


Aku harap kau akan tetap bertahan

Dan akan menjadi teladan bagi ummat

Aku berharap kau akan menjadi Harapan Masyarakat Indonesia


Pejaten Timur, 13 Februari 2006, Pkl. 23.00 Wib

Puisi ini ditulis dalam rangka memperingati Milad HMI ke 59

posted by Lazuardi @ 7:17 PM  
Yogyakarta

Yogyakarta


Sudah aku tiba di Yogyakrta

Suasananya begitu senyap

Tidak ada kebisingan, polusi udara dan penampakan

Namun yogyakarta udaranya panas


Pemandangannya indah

Akhwatnya bening

Tapi aku nggak merhatiin mereka

Karena pikiranku sedang kalut


Kucoba untuk menenangkan diriku

Kucoba pejamkan mata

Dan menghadirkan dirimu dalam diriku

Namun tak bisa


Ternyata aku membutuhkan kehadiranmu

Kehadiran dirimu dihati dan jiwaku

Aku tak butuh makan, minum dan yang lainnya

Aku butuh pelepas dahaga jiwaku

Yang tetap ada hingga akhir jiwaku


Pondok Pemuda Ambarbinangun, Yogyakarta. 11 Februari 2006, pkl. 10.30 Wib


posted by Lazuardi @ 7:12 PM  
Perjalanan

Perjalanan


Kududuk termenung

Dalam sebuah kereta

Dari jakarta ke Yogyakarta

Entah apa yang kupikirkan


Perjalanan jakarta-Yogyakarta

Sangat membosankan

Namun kucoba untuk menikmatinya

Dengan segenap jiwa


Berbagai rupa fenomena dalam kereta

Pengamen, pengemis, dan pedagang

Yang menjajakan dagangannya

Rupa pasar kaget aja


Aku duduk terpaku di pintu masuk gerbang

Tatapanku jauh melanglang buana

Menerowong pekatnya malam


Disudut sana kulihat sepasang suami istri

Bercengkerama bersama begitu mesra

Dibalut senyum yang menawan

Walaupun mereka sudah tua

Tapi gelak canda yang terlantunkan bagai canda anak muda


Aku terpikir sesuatu

Akankah hubungan kedua orang tua itu akan abadi

Hingga maut menjemputnya


Pukul 08.30 waktu Yogyakarta tak terasa kereta berhenti

Akhirnya perjalanan usai

Tapi masih ada perjalanan berikut kelokasi kegiatan


Kereta Api Progo, 10 Februari 2006, pkl. 01.30 Wib


posted by Lazuardi @ 7:09 PM  
Pulang

Pulang

Kepergianku untuk kembali ke Jakarta

Diantarkan oleh senyum manis para bidadari

Ada sebuah kesedihan yang hadir

Ketika peristiwa ini terulang kembali


Kesedihan seorang kawan meninggalkan sahabatnya

Aku tak sanggup melihat kesedihan itu

Kutatap satu persatu wajah manis itu


Yang tersirat dari wajah itu adalah kesedihan

Tak ada lagi bahagia

Perjalananku menuju stasiun sangat meresahkan

Disatu sisi aku ingin tetap di Yogya

Dan disatu sisi aku ingin kembali ke jakarta


Namun apa yang kulakukan di Yogya

Kalau aku hanya mondar-mandir tak tentu arah

Kucoba menenangkan diri sesampai distasiun

Tetapi tak bisa


Kucoba untuk makan dan minum

Tapi kegelisahan ini tak juga hilang

Ternyata aku tidak butuh air dan makanan


Aku butuh pelepas dahaga

Yang membuatku

Menuju padanya dan tak pernah hilang

Hingga akhir hidupku


Kereta Api progo, 12 Februari 2006, Pkl. 1630-21.30 Wib


posted by Lazuardi @ 7:07 PM  
Aura

Aura

Ada sebuah aura terpancar

Dari sebuah kata-kata indah

Yang terluncur manis dari mulut kekasih


Aura itu begitu bersinar

Menyilaukan setiap pandangan mata

Menerangi hati yang lagi sedih

Yang sedang dilanda kegelapan


Menggetarkan setiap pemilik jiwa

Menggetarkan ruh insani

Menggelorakan semangat


Aura Illahi begitu bersinar pada dirimu

Aura itu seakan telah menjadi bagian dari kehidupan

Apakah aura itu akan tetap abadi padamu


Mesjid Baru, 31 Januari 2006. Pkl. 14.48 Wib






posted by Lazuardi @ 6:58 PM  
Jiwaku

Jiwaku


Ada sebuah rahasia hati yang terpendam

Yang selama ini tak mampu untuk aku ungkap

Entah harus kuadukan kemana


Kucoba mengadukkannya kepada bulan

Tapi sayang dia hanya muncul pada malam hari

Kucoba mengadukannya pada bintang

Tapi sayang dia hanya diterangi oleh bulan


Kucoba mendekatkan diri dengan-Nya

Namun aku tak bisa

Kucoba memejamkan mata sambil mengingatmu

Tapi kau tak hadir dalam jiwaku


Oh illahi apa yang terjadi denganku

Apakah ini sudah memjadi kehendakmu

Aku tak sanggup bertahan hidup seperti ini


Pejaten timur, 09 februari 2006, pkl. 22.30 Wib


posted by Lazuardi @ 6:54 PM  
 
Tentang Aku

Name:Faisal Andi Rizal
Alamat:Palu-Makassar
Lihat Selengkapnya
Tulisan Baruku
Tulisan Yang lain
Pesanmu Padaku

Name :
Web URL :
Message :
<
:) :( :D :p :(( :))

Pendukungku

Isnaini Dot Com

BLOGGER