Tuesday, November 29, 2005 |
Tuhan |
Tuhan Sepenuh hati aku mencari keberadaan dirimu oh Tuhan Dalam kegelapan dan dalam cahaya terang kurasa belaian tanganmu yang lembut menyentuhku Hangat kurasakan belaian itu membuatku tak bisa tidur Jiwaku berkelana dalam sebuah kesendirian jiwaku adalah jiwa Ilahi Adakah engkau masih bersama denganku Tatkala aku dalam kegelisahan Dalam keadaan ekstase akan cinta Dan dalam keadaan aku melupakan dirimu |
posted by Lazuardi @ 7:51 PM |
|
|
|
ARAHKU |
ARAHKU
Cinta membawa diriku kearahmu Wahai kekasih cintamu membawaku Begitu kuat rasa cinta ini padamu Sehingga enggan melepaskan dirimu wahai sesaat
Cintamu begitu indah hadir dihadapanku Tapi sayang aku tak sanggup merangkulnya Aku hilir mudik dihadapanmu Untuk mencari seberkas rasa cinta |
posted by Lazuardi @ 7:39 PM |
|
|
Monday, November 28, 2005 |
Untuk seseorang yang bernilai lebih dari yang lain |
Untuk seseorang yang bernilai lebih dari yang lain
Sulit untuk kujawab tidak. Begitu pun iya. Tentang rasa itu. Tentang harapan itu. Kau semestinya tahu. Bahwa ada atau pun tidak, ia tak semestinya kukabarkan dan kau pertanyakan
Tidak saat ini. Tidak di saat niatan belum dapat terselesaikan dengan amalan, Tidak di saat kenyataan belum termungkinkan.
Ini bukan soal hasil. Karena hasil memang bukan kuasa kita. Karena baik aku, kau, mereka sama jua tak berkuasa bahkan atas janji-janji.
Lantas apa guna sebuah janji tanpa kuasa? Ini tentang proses. Tentang cara. Tentang tuntunan yang semestinya dijalankan.
Bukan soal ketakutan, bukan soal takluknya perjuangan. Apalagi kebohongan dalih penyamaran. Ini tentang kenyataan. Tentang kehidupan. Tentang aturan main.
Iya atau tidak bukan lagi sesuatu yang mesti dibahas. Iya atau tidak bukan lagi sesuatu yang jadi fokus pertanyaan. Iya atau tidak bukan lagi sesuatu yang penting.Tidak saat ini. Pun dalam berat, aku kini belajar untuk tak peduli. Tentang iya atau tidak.Tentang ada atau sirna.
Dan begitu besar pelajaran. Tentang keimanan, tentang kesabaran, tentang keikhlasan. Juga kemerdekaan. Biarlah semua kita serahkan pada pergerakan waktu. Yang akan menuntun kita menemukan kenyataan. Yang menyingkap tirai atas janji atas harapan atas pengandaian. Semua akan diliputi kenyataan detik nanti.
Hingga iya atau tidak, menjadi tak cukup bermakna. Sebuah pelajaran tentang Kuasa Tuhan. Biarlah alami semua berjalan. Tanpa paksaan, tidak berlebihan, sesuai aturan.
Hingga tak ada energi yang tersia, tak ada Murka yang menyiksa. Bahwa kelak ia hadir seperti apa, bagaimana cara, dan kepada siapa? Itu tak perlu kini diperbincangkan. Tak perlu diandai, tak perlu ditentang.
Sementara belajar dan belajar semestinya tanpa henti, maka kelak ia ada atau sirna, kita lihat saja. Toh ini soal keimanan dan keikhlasan. Tentang Keindahan Maha Skenario. Semoga engkau memahami
|
posted by Lazuardi @ 7:01 PM |
|
|
Sunday, November 27, 2005 |
Malam |
Siang dan Malam datang silih berganti Tapi siang dan Malam bagiku sama saja Dan bagi Jakarta siang dan malam tidak ada Siang dan malam jakarta terus berputar Mengejar arus globalisasi dunia Malam bagi penyair malam sejuta inspirasi Malam bagi wanita malam adalah malam rezeki Malam bagiku adalah malam imajinasi Yang penuh dengan khayal akan sebuah perjalanan Akankah malam ini terus kulewati Malam ini tak seperti malam-malam yang telah kulewati Malam ini malam sejuta bintang dalam hatiku Setelah bertemu sang rembulan Yang tersenyum dalam khayalku Jakarta, 15 Oktober 2005 |
posted by Lazuardi @ 8:10 PM |
|
|
Saturday, November 26, 2005 |
RINTIHAN |
RINTIHAN
Disaat kusendiri kuingat dirimu Disaat hati gundah gulana Kuingin bertemu denganmu Tapi apa daya aku tak bisa menjangkaumu Keindahanmu, kebaikanmu, dan kemahakuasaanmu Membuatku lebur dalam kesedihan Bisikan angin menerpa keindahan Menusuk relung jiwa hamba Dalam ratapku namamu selalu kusebut Dalam khayalku wajahmu selalu kuingat Adakah nama itu selalu kusebut Adakah nafasku itu akan kurasa kembali Jakarta, 21 Sept 2005
|
posted by Lazuardi @ 8:23 PM |
|
|
|
NALAR CINTA |
NALAR CINTA Oleh : FAISAL ANDI RIZAL
Tak bisa kupungkiri bahwa aku mencintai Aku terlahir dari cinta sepasang anak manusia Hari ini nalar cintaku mengatakan cinta Tapi entahlah besok apakah masih ada cinta Cinta membuatku terus bertahan di HMI Engkau hadir bertahta dalam diriku Duduk dalam singgasana jiwaku Bersemayam dirongga nalar Nalar begitu anggun berbusana cinta Dihiasi indahnya senyuman jiwa Dari kalbu hamba yang merindukan dikau
Jakarta, Rabu. 19 Oktober 2005, Pkl. 02.00 Wib |
posted by Lazuardi @ 1:42 AM |
|
|
Friday, November 25, 2005 |
Cinta |
CINTA Oleh : Faisal Andi Rizal Cinta sebuah tujuan kehidupan diri Hakikat kehidupan adalah cinta Tak ada satupun jalan untuk lari dari cinta Rasa manis kutemukan dibalik jilbabmu itu Mengapa Hati begitu gelisah bila tak mencium aroma jilbab itu Tatkala kerinduan menghampiriku kucoba tuk berzikir padamu kegelisahan hati semakin memuncak tatkala malam menjelang tatkala kegelapan menghampiriku dan tatkala kesunyian hinggap dihati dan rongga dijiwa Jika cinta telah bersemayam dihati dan jiwaku dia tak akan lepas walaupun sejenak aura jilbab membuat kesejukan hati sang kekasih Engkau bersemayam dalam jubah cintaku wahai sang kekasih kapankah engkau akan menampakkan wajah cinta dihadapan sang kinasih |
posted by Lazuardi @ 11:39 PM |
|
|
Thursday, November 24, 2005 |
TERPESONA |
TERPESONA Oleh Wajahmu hadir begitu saja Dalam setiap khayalku Setiap tarikan nafasku Dan dalam pandanganku Tapi ternyata aku hanya tertipu Tertipu oleh imajiku sendiri Imaji sang pengkhayal Pengkhayal akan cinta Dibalik wajah itu ada kepalsuan Ada sebuah kemunafikan yang tersembunyi Ada sebuah penipuan akan keimanan Penipuan berkedok keimanan Tapi bisanya aku tertipu oleh wajah itu Wajah kepalsuan sang kekasih Yang selalu melenggang lenggong dihadapanku |
posted by Lazuardi @ 11:46 PM |
|
|
|
Diamku |
DIAMKU Oleh : Faisal Andi Rizal Dalam diamku........ Anganku jauh melayang Jiwaku hadir tapi diam Aku membisu Tapi hatiku tetap padamu Dalam diamku, engkau hadir Dalam diamku, engkau tersenyum Maaf, bila aku membisu...!!!
Diamku adalah sayang padamu Aku takut bicaraku salah arah Aku takut bicaraku menambah maksiatku Tak ingin bicaraku menodai kasih sayangku padamu
Walau aku diam, dihatiku hanya kamu
Hanya sekali-kali kutatap wajahmu Sinar matamu sejukkan hatiku Senyummu sirnakan rinduku Tawamu sirnakan gelisahku
Ya Allah Engkau ciptakan dia... Begitu cantik, begitu manis Ya Allah ampuni aku .. atas kemaksiatan mataku, menatap wajahmu atas kemaksiatan tanganku, menyentuh kulitnya Ampunilah aku ya Allah Astagfirullah.. Astagfirullah.. Astagfirullah |
posted by Lazuardi @ 9:12 AM |
|
|
Sunday, November 20, 2005 |
Puisi |
PERTUNANGAN Oleh Faisal Al Rumiyah
Hening...dan hening...sebuah perjalanan jauh mulai terbaca,rintangan,mulai tampakkan bayangannyasaat hati dan bibir berikrar melampaui hidup berduamembangun istana dan mahgligai berenda kasih sayang kelak.aku dan kau mulai meneguhkan janjitakkan berpaling.Hening..dan heningketika aku jabat tanganmumencoba sematkan doa didadamu.apa yang meski kau ragukan karena aku adalah seumpama sayap yang akan penuhikeinginanmu temukan cinta.apa yang meski kau sangsi ,karena aku adalah rumah yang akan memberikan teduh saat kau letih,aku adalah sungai yang nanti akan antarkan biduk harapanmu menemukan pelabuhan dimana kau terasadamai dan tenang.Ajaklah aku tuk tuntaskan gundahmu,berilah aku luang menyemai benih yakin di hatimu.ciptakan lagi sebait syair,atau sepotong lagu dan kawihpenyejuk hatiku.Hening dan hening..ketika dingin menyelubungi kita.hanya lingakaran kecil pematri janji dan asmaradalam genggaman kita.
|
posted by Lazuardi @ 9:52 PM |
|
|
|
P e R N i k a H a N |
P e R N i k a H a N
Pernikahan ataupun perkawinan,Membuka tabir rahasia.Suami yang menikahi kamu,Tidaklah semulia Muhammad,Tidaklah setaqwa Ibrahim,Pun tidak setabah Ayub,Ataupun segagah Musa,Apalagi setampan Yusuf,Justru suamimu hanyalah pria akhir zaman, yang punya cita-citamembangun keturunan yang soleh ....Pernikahan ataupun perkawinan,Mengajarkan kita kewajiban bersama.Suami menjadi pelindung, kamu penghuninya,Suami menjadi nahkoda kapal, kamu navigatornya.Suami bagaikan balita yang nakal, kamu adalah penuntun kenakalannya,Saat suami menjadi raja, kamu nikmati anggur singasananya,Seketika suami menjadi bisa, kamulah penawar obatnya.Seandainya suami masinis yang lancang, Sabarlah memperingatkannya ....Pernikahan ataupun perkawinan,Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa,Untuk belajar meniti sabar dan ridha,Karena memiliki suami yang tak segagah mana,Justru kamu akan tersentak dari alpa,Kamu bukanlah Khadijah,Yang begitu sempurna di dalam menjaga,Pun bukanlah Hajar,Yang begitu setia dalam sengsara.Cuma wanita akhir zaman,Yang berusaha menjadi solehah ...Amien.
|
posted by Lazuardi @ 9:40 PM |
|
|
|
| http://www.blogger.com/template-edit.g?blogID=12322988
Blogger: sublim - Edit Template Anda